Polisi mengonfirmasi bahwa hasil tes DNA terhadap kerangka yang diduga merupakan jasad bocah laki-laki berusia enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho, telah selesai. Hasil tersebut dijadwalkan untuk diumumkan pada hari Kamis, 4 Desember, dengan harapan bisa memberikan penjelasan kepada keluarga yang menantikan kabar tersebut.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, keputusan untuk menyerahkan hasil tersebut kepada dokter forensik adalah langkah yang tepat. Semua pihak tentunya berharap ada kejelasan mengenai kasus ini demi menghormati kenangan Alvaro dan keluarganya.
Setelah hasil tes DNA diumumkan, proses penyerahan jenazah kepada pihak keluarga akan segera dilakukan untuk keperluan pemakaman. Situasi ini sangat emosional bagi keluarga yang telah menunggu dengan penuh harapan akan hasil yang jelas.
Rangkaian Peristiwa yang Menyentuh Hati Keluarga Alvaro Kiano Nugroho
Keluarga Alvaro telah mengalami masa sulit sejak anak mereka dinyatakan hilang pada 6 Maret. Keberangkatannya ke masjid untuk melaksanakan salat Maghrib menjadi momen terakhir yang diingat oleh keluarganya sebelum menghilang tanpa jejak.
Pencarian yang dilakukan oleh pihak keluarga dan teman-temannya tidak membuahkan hasil, dan ketidakpastian semakin mendalam ketika teman-temannya menyatakan bahwa Alvaro tidak bersama mereka saat salat. Keadaan ini membuat keluarga sangat cemas dan khawatir.
Setelah delapan bulan menghilang, kerangka Alvaro ditemukan. Penemuan tersebut tentunya mengejutkan dan menyedihkan bagi semua orang yang mengenal Alvaro. Polisi kemudian menangkap ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar, sebagai tersangka dalam kasus ini.
Investigasi dan Penangkapan yang Memicu Ketegangan
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan yang mendalam setelah penemuan kerangka, mengarah pada penangkapan Alex Iskandar. Penangkapan ini menyiratkan adanya indikasi keterlibatan yang lebih dalam dari orang-orang terdekat Alvaro dalam kasus hilangnya dan penemuan jenazahnya.
Namun, ketika proses penyidikan berlangsung, tragedi kembali terjadi. Alex Iskandar ditemukan tewas pada 23 November setelah melakukan bunuh diri di dalam ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan, menambah lapisan kompleksitas dan kesedihan bagi kasus ini.
Sikap pihak kepolisian dan keterlibatan tenaga medis forensik akan sangat berpengaruh dalam memberikan penjelasan yang komprehensif kepada keluarga. Ini adalah peristiwa yang tidak hanya menyentuh aspek hukum, tetapi juga sisi kemanusiaan yang dalam.
Tindak Lanjut dan Harapan Keluarga Alvaro Kiano Nugroho
Setelah kejadian yang tragis ini, keluarga Alvaro berharap agar proses pemakaman dapat berjalan dengan lancar. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir yang layak untuk anak mereka, di tengah rasa kehilangan yang mendalam.
Ibu Alvaro, Arum, dengan tegar menyatakan bahwa mereka akan menjemput jenazah anaknya di RS Polri Kramat Jati. Proses pemakaman direncanakan berlangsung pada hari yang sama setelah hasil tes DNA diumumkan.
Bagi keluarga, melakukan doa bersama sebelum pemakaman merupakan salah satu cara untuk menghormati kenangan Alvaro. Mereka percaya bahwa doa dan dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan sedikit ketenangan dalam situasi yang sulit ini.
