Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, baru-baru ini mengunjungi Kantor DPW Partai NasDem di Kota Medan untuk menyampaikan permohonan maaf atas insiden salah tangkap yang terjadi beberapa waktu lalu. Pertemuan ini menunjukkan pentingnya komunikasi antara pihak kepolisian dan masyarakat, terutama dalam konteks menjaga keamanan publik.
Dalam pertemuan tersebut, Calvijn menyampaikan niatnya untuk menciptakan suasana aman dan nyaman bagi warga Kota Medan. Ia berharap, melalui dialog ini, hubungan antara kepolisian dan masyarakat bisa semakin erat, serta kepercayaan publik terhadap institusi polisi dapat terjaga dengan baik.
“Saya merasa sangat bersyukur dapat bertemu langsung dengan Ketua DPW NasDem, Iskandar ST, untuk membahas berbagai isu penting terkait keamanan di Medan,” ungkapnya. Pertemuan ini menjadi momentum bagi kedua belah pihak untuk saling mendukung dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman.
Membangun Kepercayaan Melalui Dialog dan Permohonan Maaf
Calvijn menekankan pentingnya melakukan dialog dengan masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang muncul. Ia menjelaskan bahwa kesalahan yang terjadi adalah bagian dari proses belajar dan perbaikan. Dengan adanya komunikasi yang baik, diharapkan kesalahpahaman dapat diminimalisir di masa mendatang.
Di sisi lain, Iskandar ST juga mengapresiasi niat baik Kapolrestabes untuk meminta maaf secara langsung. Ia menganggap tindakan ini sangat penting untuk memulihkan nama baiknya setelah insiden salah tangkap yang dialaminya di Bandara Kualanamu. “Permohonan maaf ini sangat berarti bagi saya dan keluarga,” tandasnya.
Iskandar berharap agar insiden serupa tidak terulang dan meminta agar sanksi tegas diberikan kepada oknum anggota kepolisian yang terlibat. Ia menekankan bahwa penegakan disiplin dalam institusi kepolisian harus dilakukan untuk menjaga kepercayaan publik.
Pentingnya Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Dalam konteks ini, Iskandar mengingatkan kembali bahwa penegakan hukum harus selalu berlandaskan pada prinsip keadilan. Ia menjelaskan bahwa kesalahan individu dalam institusi kepolisian seharusnya tidak mencerminkan keseluruhan institusi. “Kita perlu membedakan antara tindakan buruk individu dan reputasi lembaga,” katanya.
Ke depannya, Iskandar berharap pihak kepolisian dapat lebih transparan dalam menangani kasus-kasus serupa. “Masyarakat berhak tahu proses hukum yang mengedepankan keadilan,” ujarnya. Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap kepolisian akan semakin meningkat.
Pada kesempatan yang sama, beberapa pihak juga menyampaikan permintaan maaf kepada Iskandar. General Manager PT Garuda Indonesia, Agny Gallus Pratama, mengungkapkan rasa penyesalan atas insiden yang telah terjadi, dan menegaskan komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.
Perbaikan Internal di Lingkungan Kepolisian
Calvijn mengangguk setuju dengan pendapat Iskandar mengenai perlunya perbaikan internal di lingkungan Polrestabes Medan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengupayakan langkah-langkah reformasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. “Kami akan melatih anggota kami agar lebih memahami pentingnya tindakan yang tepat dan profesional,” tambahnya.
Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam memberikan masukan dan kritik yang konstruktif terhadap kepolisian. Dengan adanya umpan balik, kepolisian bisa lebih cepat beradaptasi dan meningkatkan kinerjanya. “Kami terbuka untuk dialog dan saran dari semua pihak,” tegas Calvijn.
Pentingnya pemulihan kepercayaan publik ini sangat krusial untuk mendukung terciptanya suasana aman dan nyaman di Kota Medan. Kapolrestabes yakin bahwa dengan upaya bersama, hubungan antara kepolisian dan masyarakat akan semakin harmonis. “Kita semua memiliki peran dalam menjaga keamanan lingkungan,” tutupnya.
