Insiden tragis terjadi di SDN 01 Kalibaru, Jakarta Utara, ketika sebuah mobil pengantar makan bergizi gratis menabrak siswa dan guru. Akibat kecelakaan itu, jumlah total korban meningkat menjadi 22 orang, yang terdiri dari siswa dan staf sekolah.
Kapolres Metro Jakarta Utara mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, sepuluh orang sudah mendapatkan perawatan jalan. Tiga orang masih dirawat di Rumah Sakit Cilincing dan sembilan lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
Kejadian ini telah menarik perhatian publik dan pihak kepolisian, yang kini menangani kasus ini secara serius. Polisi telah mengumpulkan berbagai keterangan dari saksi-saksi di lokasi, termasuk pihak sekolah dan para korban.
Detail Insiden dan Penanganan Korban Secara Menyeluruh
Kapolres menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi ketika kegiatan belajar di lapangan berlangsung, dan tiba-tiba mobil yang membawa makanan untuk siswa menabrak. Kejadian ini menggugah empati dan keprihatinan banyak pihak, terutama orang tua siswa yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.
Selama proses penanganan, pihak medis bekerja keras untuk merawat semua korban dengan cepat dan efisien. Dalam situasi darurat seperti ini, kecepatan tanggap sangat penting untuk meminimalisir risiko terhadap korban.
Dari 22 korban, sejauh ini tidak dilaporkan ada yang mengalami luka serius, meskipun ada beberapa kasus yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Para korban mendapatkan dukungan dari pihak sekolah dan juga warga sekitar yang peduli.
Penyelidikan Polisi dan Pemeriksaan Saksi
Polisi sudah mulai menyelidiki insiden ini dengan mengumpulkan keterangan dari sepuluh saksi yang ada di lokasi kejadian. Kapolres menjelaskan bahwa keterangan dari saksi-saksi ini memiliki peranan penting dalam memahami penyebab pasti kecelakaan.
Dalam proses penyelidikan, dugaan pelanggaran Pasal 360 KUHP tentang kelalaian sedang ditelusuri. Dugaan tersebut mencuat seiring dengan munculnya berbagai informasi dan keterangan dari para saksi yang hadir saat kejadian.
Polisi berupaya untuk mendapatkan semua bukti dan keterangan dari korban serta saksi eksternal. Jika semua informasi dianggap cukup, mereka akan segera melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka.
Proses Hukum dan Tindakan Selanjutnya dari Pihak Berwenang
Kapolres menegaskan bahwa penyidik akan terus mengumpulkan bukti-bukti yang ada. Proses hukum akan dilanjutkan jika dirasa semua informasi sudah terkumpul. Penuntutan dilakukan untuk memberikan efek jera dan memastikan keselamatan di sekolah-sekolah.
Pihak yang terlibat dalam insiden ini, yaitu sopir yang bernama Adi Irawan serta kernetnya, telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sopir tersebut mengaku terjadi kesalahan dalam mengoperasikan kendaraan, yang berakibat fatal.
Dalam keterangan sementara, sopir menjelaskan bahwa sekolah berada di lokasi tanjakan. Insiden ini mendorong pentingnya keselamatan dalam penggunaan kendaraan, terutama saat membawa muatan ke lokasi-lokasi padat aktivitas seperti sekolah.
