Macan tutul yang ditemukan di Hotel Anugerah, Bandung, kini tengah dalam proses observasi di Pusat Suaka Satwa Cikananga, Kabupaten Sukabumi. Satwa tersebut mengalami kondisi lemas setelah perjalanan panjang yang melelahkan untuk menuju lokasi rehabilitasi.
Direktur dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Agus Arianto, mengungkapkan bahwa tim medis terus memantau kondisi kesehatan satwa tersebut. Proses evakuasi yang berlangsung hingga larut malam menunjukkan dedikasi yang tinggi dari para petugas.
Evakuasi dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa macan tutul dapat ditangani dengan baik. Meskipun terlihat lemah, tim medis mencatat adanya respons positif dari satwa tersebut terhadap perlakuan yang diberikan.
Kondisi Kesehatan Macan Tutul Pasca Evakuasi yang Mengkhawatirkan
Kondisi lemas yang dialami oleh macan tutul ini disebabkan oleh perjalanan yang cukup panjang dari Bandung ke Sukabumi. Sebelum dipindahkan, tim medis menilai bahwa kondisi satwa harus stabil demi keselamatannya.
Agus menjelaskan bahwa perjalanan tersebut berlangsung selama lebih dari enam jam, yang membuat satwa merasa sangat lelah. Meskipun begitu, Agus menyatakan bahwa tim medis masih terus memantau respons dari macan tutul ketika diberi perlakuan medis.
Saat ini, macan tutul tersebut belum menunjukkan nafsu makan. Namun, respon yang ditunjukkan saat ditangani oleh tim menunjukkan bahwa ia masih memiliki harapan untuk pulih. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk menentukan langkah perawatan selanjutnya bagi satwa.
Proses Observasi dan Penanganan oleh Tim Medis
Observasi secara mendalam baru akan dilakukan setelah satwa dipindahkan ke kandang rehabilitasi yang lebih steril. Maka dari itu, tim medis sangat berhati-hati dalam menangani macan tutul ini untuk memastikan keselamatannya.
Belum ada kepastian mengenai jenis kelamin dan spesies satwa karena proses identifikasi masih sangat awal. Tim medis menekankan pentingnya keselamatan dan kesehatan satwa di atas semua hal lain selama masa observasi ini.
Berdasarkan informasi sementara, ada kemungkinan macan tutul ini adalah individu yang kabur dari Lembang sebulan lalu. Meskipun belum ada konfirmasi, ukuran yang lebih besar dibandingkan individu yang sebelumnya mungkin menjadi indikasi ke arah itu.
Prosedur Pemulihan dan Tindakan Selanjutnya yang Harus Dilakukan
Agus mencatat bahwa lamanya proses observasi merupakan hal yang bervariasi, tergantung pada kondisi kesehatan macan tutul. Jika satwa menunjukkan kemajuan yang baik, maka ia bisa segera dipindahkan ke tahap perawatan selanjutnya.
Namun, tim medis tidak dapat memastikan kapan hal tersebut akan terjadi, dan prosedur penanganan akan dilakukan secara ketat. Hanya anggota tim medis yang diizinkan untuk memasuki area observasi demi menjaga keamanan dan kesehatan satwa.
Penting untuk dicatat bahwa hingga saat ini, tim medis belum menemukan indikasi cacat fisik pada macan tutul tersebut. Ini menjadi kabar baik di tengah ketidakpastian mengenai kesehatan satwa hasil evakuasi ini.
Di Pusat Suaka Satwa Cikananga, semua upaya dilakukan untuk memastikan macan tutul ini mendapatkan penanganan yang terbaik. BBKSDA Jawa Barat berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru setelah seluruh pemeriksaan selesai dilakukan dan hasil observasi dikumpulkan.