Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, mengungkapkan momen yang penuh tawa saat berpidato di hadapan Presiden Joko Widodo di Yogyakarta. Dalam acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, ia berbagi cerita lucu mengenai kecemasan sebelum pidato.
Raja Juli mengawali pidatonya dengan menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran Presiden. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya yang mengganggu perutnya sebelum acara dimulai.
Pada malam sebelumnya, ia merasa mulas ketika mendengar kepastian bahwa Jokowi akan hadir, dan membuatnya lebih khawatir tentang isi pidatonya yang mungkin masih dapat diperbaiki.
Keseruan Acara Rapat Senat Terbuka di UGM
Acara ini berlangsung di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, DIY, dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Kehadiran Jokowi memberikan nuansa yang spesial dan berkesan dalam acara tersebut.
Raja Juli juga memberikan selamat kepada wakilnya, Rohmat Marzuki, yang merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM. Momen ini diwarnai dengan humor mengenai keaslian ijazah yang sangat menarik perhatian semua yang hadir.
Komentar humorisnya mengenai ijazah Rohmat yang “insya Allah asli” menciptakan suasana ceria dan penuh tawa di antara peserta. Ini menunjukkan hubungan akrab antara Menteri dan wakilnya, serta mengurangi ketegangan acara formal.
Presentasi Pidato dan Foto Alumni
Selama pidatonya, Raja Juli menampilkan foto-foto alumni Fakultas Kehutanan UGM yang telah menjabat dalam pemerintahan. Dia menunjukkan kebanggaan akan kontribusi alumni terhadap pengelolaan sumber daya alam.
Di antara foto-foto tersebut, ia menyoroti beberapa nama penting di jajarannya, termasuk Dirjen KSDAE dan Dirjen Gakkum. Semua ini bertujuan untuk memberi penghargaan pada pendidikan yang diterima mereka di UGM.
Pidatonya diakhiri dengan penghormatan kepada Jokowi sebagai salah satu alumni Fakultas Kehutanan, menciptakan koneksi antara pendidikan, pemerintah, dan upaya pelestarian lingkungan.
Harapan untuk Masa Depan Kehutanan Indonesia
Pidato Raja Juli tidak hanya menyentuh aspek humor, tetapi juga mencakup visi dan harapan untuk masa depan kehutanan Indonesia. Ia menekankan perlunya inovasi dan keterlibatan lebih lanjut dari generasi muda dalam menjaga dan melestarikan hutan.
Menurutnya, pendidikan yang kuat akan menjadi fondasi bagi generasi mendatang untuk dapat mengatasi berbagai tantangan lingkungan. Ia berharap alumni UGM terus berkontribusi dalam sektor kehutanan demi pembangunan yang berkelanjutan.
Acara ini diakhiri dengan harapan bahwa kehadiran pemimpin yang peduli terhadap lingkungan akan membawa perubahan besar dalam pengelolaan hutan Indonesia ke depannya.
