Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025 menghadirkan inovasi luar biasa dengan menjadikan sampah dari Kali Ciliwung sebagai bahan yang memiliki nilai ekonomi. Acara yang diselenggarakan di Cibis Park pada 25-26 September 2025 ini menarik perhatian banyak pengunjung.
Petugas dari UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Timan, adalah salah satu kreator yang berperan aktif. Ia berhasil membuat beragam karya menarik dari limbah yang ada di sungai, menunjukkan betapa berartinya sampah yang selama ini dianggap sepele.
Timan menjelaskan bahwa semua bahan yang ia gunakan berasal dari kali, dengan beberapa item didapatkan dari daerah Kemayoran. Karyanya termasuk berbagai mainan yang terbuat dari limbah korek api gas, yang berhasil membuat sampah menjadi berharga.
Inovasi Kreatif dari Sampah di Jakarta Eco Future Fest 2025
Dalam festival ini, para kreator menunjukkan bagaimana sampah dapat disulap menjadi barang yang bermanfaat. Timan menciptakan berbagai mainan, mulai dari skuter hingga robot dinosaurus, semuanya berbahan dasar limbah.
Ia mengungkapkan bahwa bahan yang dibeli hanya lem, sementara sisa material diambil dari sungai. Dengan demikian, setiap karyanya bukan hanya unik, tetapi juga ramah lingkungan.
Harga untuk setiap karya bervariasi, mulai dari Rp15 ribu untuk mainan sederhana hingga Rp150 ribu untuk miniatur kapal pinishi yang rumit. Hal ini menunjukkan bagaimana inovasi dapat menciptakan nilai lebih dari barang yang tidak terpakai.
Keberagaman Karya dari Limbah dan Daur Ulang
Timan juga menciptakan pot bunga dari kaus bekas dan miniatur kapal dari sisa bambu. Karya-karyanya menunjukkan kreativitas yang tinggi serta kesadaran akan pentingnya daur ulang.
Setiap produk memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Timan mengakui bahwa membuat mobil klasik adalah tantangan terberat, karena memerlukan ketelitian dalam merancang bagian-bagian bodi yang terbuat dari plastik.
Inovasi ini bukan hanya mencerminkan kemampuan Timan, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk melihat nilai dari sampah yang ada di sekitar mereka. Bahan-bahan yang sering dibuang tiba-tiba memiliki tujuan baru.
Pupuk Kompos dan Kontribusi pada Lingkungan
Selain memamerkan karya seni dari sampah, UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga membagikan pupuk kompos gratis. Pupuk ini dihasilkan dari sampah organik yang dikumpulkan dari berbagai tempat di Jakarta.
Timan menegaskan bahwa pupuk kompos ini bisa diambil sebanyak-banyaknya oleh pengunjung yang berpartisipasi dalam festival. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa acara ini bukan hanya tentang merayakan cara mengelola sampah, tetapi juga tentang merubah cara pandang masyarakat terhadap sampah itu sendiri.
