Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan bahwa hingga hari keenam pencarian, puluhan korban masih belum ditemukan di reruntuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Pasca kejadian yang menimpa pesantren tersebut, situasi tampak sangat serius dan mendorong tim SAR untuk bekerja secara intensif.
Data terbaru menunjukkan ada sekitar 49 santri yang diduga masih hilang, berdasarkan laporan yang diterima dari pihak pesantren kepada tim penyelamat. Dalam situasi semacam ini, harapan keluarga para santri yang belum ditemukan tetap terpancar meski dalam keadaan menyedihkan.
“Kami berharap bahwa 49 orang ini dapat segera ditemukan,” kata Suharyanto saat memberikan keterangan di Posko Tanggap Darurat di Sidoarjo pada Sabtu (4/10).
Proses Pencarian Korban yang Masih Terus Berlanjut
Menurut Suharyanto, kondisi reruntuhan sangat kompleks dan menjadi tantangan tersendiri bagi tim gabungan dalam melakukan pencarian. Meski demikian, mereka tetap berupaya keras dengan pengerahan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.
Setelah penemuan korban terakhir, fokus kegiatan beralih kepada pembersihan massal di titik-titik yang runtuh. “Alat berat telah masuk ke lokasi dan kami berharap dalam waktu dekat ini akan lebih banyak korban yang ditemukan,” lanjutnya.
BNPB bersama tim SAR telah melakukan pemetaan pada titik-titik yang diduga masih terdapat korban. Lokasi-lokasi tersebut kini menjadi fokus utama dalam pencarian para santri yang hilang.
Alat Berat dan Logistik Dipastikan Tersedia
Suharyanto menegaskan bahwa kebutuhan logistik dan peralatan di lapangan tidak mengalami kendala. Tim SAR telah melakukan pembersihan di titik-titik yang telah dipastikan tidak ada korban agar proses evakuasi bisa berlangsung lebih cepat.
“Kami pastikan bahwa semua kebutuhan di lapangan terpenuhi. Jika alat berat diperlukan, kami langsung memberikannya,” ujarnya menekankan komitmen dalam penanganan situasi darurat ini.
Sejak Jumat (3/10) malam, korban yang berhasil ditemukan berjumlah 118 orang, terdiri dari 104 orang dalam kondisi selamat, dan 14 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, 49 lainnya masih dinyatakan hilang.
Kronologi Kejadian dan Dampaknya terhadap Santri
Musibah ini terjadi pada hari Senin (29/9) sore, saat gedung tiga lantai beserta musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk. Dalam kejadian tersebut, diperkirakan ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah.
Pembangunan gedung tersebut sedang dalam proses, dan ketika ambruk, banyak santri yang berada di dalamnya. Kejadian ini tentunya menjadi pukulan berat bagi seluruh komunitas pesantren dan keluarga para santri.
Peristiwa tragis ini tidak hanya mengakibatkan hilangnya nyawa, tetapi juga menambah duka bagi banyak keluarga yang menunggu kabar tentang santri mereka yang belum ditemukan. Proses pencarian yang masih berlangsung diharapkan bisa membawa kabar baik bagi mereka yang sedang menanti di luar.