Bisakah Lansia Tetap Berhubungan – Bertambahnya usia membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal seks. Di usia senja, bercinta mungkin tidak lagi terasa sama seperti ketika masih berusia 20-an. Penurunan kondisi fisik, seperti stamina yang berkurang dan mobilitas yang menurun, menjadi faktor yang mempengaruhi pengalaman bercinta. Selain itu, perubahan hormonal juga memegang peranan penting. Pada wanita, menopause membawa penurunan kadar estrogen, yang dapat menyebabkan berkurangnya gairah seksual dan kekeringan pada vagina. Sementara pada pria, penurunan kadar testosteron sering kali berpengaruh pada performa dan dorongan seksual.
Namun, bukan berarti kehidupan seks di usia senja tidak bisa memuaskan. Kuncinya terletak pada adaptasi dan komunikasi. Bercinta di usia lanjut mungkin tidak lagi mengandalkan energi atau stamina, tetapi lebih pada keintiman, koneksi emosional, dan kenyamanan bersama pasangan. Banyak pasangan yang justru menemukan bahwa kehidupan seks mereka semakin bermakna karena adanya keakraban yang lebih mendalam, saling pengertian, dan pendekatan yang lebih perlahan dalam bercinta.
Menjaga kesehatan fisik dan mental juga menjadi kunci penting. Aktivitas fisik yang teratur, menjaga pola makan sehat, serta terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan mengenai kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing, dapat membantu menjaga kualitas hubungan. Seks di usia senja bisa tetap memuaskan jika kedua pihak mau beradaptasi dengan perubahan yang ada dan saling mendukung satu sama lain.
Bertambahnya usia membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan
termasuk dalam hal seks. Di usia senja, bercinta mungkin tidak lagi terasa sama seperti ketika masih berusia 20-an. Penurunan kondisi fisik, seperti stamina yang berkurang dan mobilitas yang menurun, menjadi faktor yang mempengaruhi pengalaman bercinta. Selain itu, perubahan hormonal juga memegang peranan penting. Pada wanita, menopause membawa penurunan kadar estrogen, yang dapat menyebabkan berkurangnya gairah seksual dan kekeringan pada vagina. Sementara pada pria, penurunan kadar testosteron sering kali berpengaruh pada performa dan dorongan seksual.
Dengan perubahan yang dialami, apakah lansia masih bisa berhubungan intim? Faktanya, banyak orang lanjut usia yang masih menikmati seksualitas hingga usia 80-an, lho. Namun, tentu saja ada banyak penyesuaian yang perlu dilakukan. Salah satu penyesuaian yang penting adalah fokus pada kualitas daripada kuantitas, serta menciptakan lingkungan yang nyaman dan bebas tekanan. Kesabaran dan saling pengertian antara pasangan menjadi kunci utama dalam menjaga kehidupan seks yang memuaskan di usia lanjut.
Namun, bukan berarti kehidupan seks di usia senja tidak bisa memuaskan. Kuncinya terletak pada adaptasi dan komunikasi. Bercinta di usia lanjut mungkin tidak lagi mengandalkan energi atau stamina, tetapi lebih pada keintiman, koneksi emosional, dan kenyamanan bersama pasangan. Banyak pasangan yang justru menemukan bahwa kehidupan seks mereka semakin bermakna karena adanya keakraban yang lebih mendalam, saling pengertian, dan pendekatan yang lebih perlahan dalam bercinta.
Menjaga kesehatan fisik dan mental juga menjadi kunci penting. Aktivitas fisik yang teratur, menjaga pola makan sehat, serta terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan mengenai kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing, dapat membantu menjaga kualitas hubungan. Seks di usia senja bisa tetap memuaskan jika kedua pihak mau beradaptasi dengan perubahan yang ada dan saling mendukung satu sama lain.
Lansia, atau orang lanjut usia, merujuk pada individu yang telah berusia di atas 60 tahun
sesuai dengan definisi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Nah, muncul pertanyaan: apakah lansia masih bisa berhubungan intim? Jawabannya adalah bisa, tergantung kondisi masing-masing individu. Dalam kondisi sehat, seseorang tetap dapat melakukan hubungan seksual meski sudah berusia lebih dari 60 tahun.
Menurut survei yang dilakukan oleh National Poll on Healthy Aging, sekitar 40 persen orang berusia 65 hingga 80 tahun masih aktif secara seksual. Bahkan, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychogeriatrics menyatakan bahwa hubungan seksual pada lansia cenderung lebih halus dan intim dibandingkan saat mereka masih muda.
Tentu saja, pengalaman seksual pada usia senior berbeda dengan saat seseorang masih muda. Frekuensi berhubungan intim setelah berusia 60 tahun cenderung menurun. Namun, ini tidak berarti mereka berhenti atau tidak bisa lagi menikmati aktivitas seksual. Seksualitas pada lansia tetap dapat memberikan keintiman dan kedekatan dengan pasangan, yang penting untuk kesehatan mental dan emosional mereka.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.