Fakta atau Mitos? Viral Pasta Gigi Bisa Cegah HIV, Ini Kata Dokter
Health

Fakta atau Mitos? Viral Pasta Gigi Bisa Cegah HIV, Ini Kata Dokter

Fakta atau Mitos – Belakangan ini, platform media sosial X (sebelumnya Twitter) diramaikan oleh curhatan seorang netizen yang menjadi korban mitos keliru terkait pencegahan penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi menular seksual (IMS). Netizen tersebut mengaku percaya bahwa mencuci alat kelamin dengan pasta gigi atau odol sebelum dan sesudah berhubungan seksual dapat mencegah penularan IMS, termasuk HIV.

Keyakinan ini membuatnya memilih untuk melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau kondom. Sayangnya, akibat kepercayaan yang salah tersebut, ia justru tertular HIV dan sifilis, dua jenis infeksi serius yang dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa mitos kesehatan dapat membawa dampak yang sangat merugikan jika tidak diluruskan dengan informasi yang benar. Dalam kasus ini, pasta gigi sama sekali tidak memiliki khasiat pencegahan terhadap IMS atau HIV. Sebaliknya, langkah pencegahan yang efektif seperti menggunakan kondom tetap menjadi cara utama untuk melindungi diri dari penyakit-penyakit tersebut.

Para ahli terus menegaskan pentingnya edukasi seksual yang benar untuk menghindarkan masyarakat dari informasi yang menyesatkan dan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkannya.

Dokter Bantah Mitos Pasta Gigi untuk Cegah IMS

Viralnya klaim bahwa olesan pasta gigi pada organ intim dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS) mendapat tanggapan tegas dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Muhammad Fadli. Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Health, Fadli menegaskan bahwa penggunaan pasta gigi untuk tujuan tersebut tidak memiliki dampak apa pun.

“Penggunaan odol untuk mencegah IMS itu mitos,” tegas Fadli.

Ia menjelaskan bahwa pasta gigi tidak memiliki sifat atau komponen yang dapat melindungi seseorang dari risiko penularan IMS, termasuk HIV. Sebaliknya, praktik ini justru bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di area genital, yang malah dapat meningkatkan risiko infeksi.

Fadli menekankan pentingnya pendidikan seksual yang benar untuk mencegah penyebaran informasi keliru seperti ini. Langkah pencegahan IMS yang efektif, seperti menggunakan kondom dan memastikan kebersihan pribadi dengan benar, tetap menjadi cara yang dianjurkan oleh tenaga medis. Kepercayaan pada mitos seperti ini hanya akan membawa kerugian dan meningkatkan risiko kesehatan.

Bahaya Penggunaan Pasta Gigi pada Vagina

Viralnya penggunaan pasta gigi pada organ intim untuk mencegah infeksi menular seksual (IMS) atau membersihkan vagina ternyata tidak hanya salah kaprah, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Mengutip dari Alodokter, area vagina adalah salah satu bagian tubuh yang sangat sensitif, sehingga perubahan pH akibat bahan kimia dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

Kandungan Pasta Gigi yang Berisiko

Pasta gigi mengandung bahan seperti sintetik detergen dan bahan aktif abrasif yang dirancang untuk membersihkan gigi dan mencegah pembentukan plak. Namun, ketika diaplikasikan pada vagina, bahan-bahan ini dapat:

  1. Mengiritasi mukosa vagina – Lapisan lembut di dalam vagina dapat mengalami iritasi serius akibat bahan kimia yang tidak sesuai.
  2. Merusak keseimbangan flora alami – Vagina memiliki flora bakteri baik yang menjaga keseimbangan mikroba. Pasta gigi dapat menghancurkan keseimbangan ini, menyebabkan gangguan kesehatan.
  3. Memicu infeksi – Ketidakseimbangan pH dan kerusakan flora alami dapat menyebabkan infeksi, seperti bacterial vaginosis atau infeksi jamur.

Fakta tentang Kebersihan Vagina

Selain mitos pasta gigi untuk mencegah IMS, sempat beredar klaim bahwa pasta gigi dapat digunakan untuk membersihkan vagina. Klaim ini juga tidak benar. Vagina memiliki mekanisme pembersihan alami yang sangat efektif melalui cairan yang dihasilkan tubuh.

Jika diperlukan pembersihan, cukup gunakan air bersih tanpa bahan kimia tambahan. Menggunakan produk yang tidak dirancang untuk area genital, seperti pasta gigi, hanya akan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Pesan untuk Masyarakat

Kepercayaan pada mitos seperti ini dapat membawa dampak negatif yang serius. Penting untuk menghindari praktik yang tidak direkomendasikan secara medis, dan mendapatkan informasi kesehatan dari sumber terpercaya. Berkonsultasilah dengan dokter jika ada pertanyaan atau kekhawatiran tentang kesehatan reproduksi.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top