Heboh Skincare Etiket Biru – Produk skincare dengan etiket biru kembali menjadi sorotan publik setelah adanya laporan mengenai distribusi ilegal yang semakin marak. Produk yang seharusnya hanya bisa dijual berdasarkan resep dokter ini diduga beredar bebas tanpa pengawasan ketat, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Isu ini semakin mencuat setelah seorang pengusaha skincare diduga terlibat dalam produksi dan distribusi produk-produk tersebut. Lebih lanjut, muncul pula tudingan adanya oknum dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang turut terlibat dalam skandal ini, yang semakin memanaskan perbincangan terkait masalah distribusi ilegal produk skincare ini.
BPOM Janji Usut Tuntas Kasus Skincare Etiket Biru
Menyikapi laporan tentang distribusi ilegal produk skincare dengan etiket biru, Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan komitmen lembaganya untuk mengusut tuntas kasus ini. BPOM berjanji akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam skandal ini, termasuk jika terbukti ada keterlibatan dari anggota internal BPOM.
“Kami akan melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan siapa pun yang terlibat, baik dari pihak luar maupun internal, akan diberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Taruna.
BPOM Tegas Menindak Siapa Pun yang Terlibat
“Tekad kami adalah menuntaskan semuanya. Kalau ada yang bermain, kami tindak, termasuk kalau ada ‘orang dalam’,” tegas Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Senin, 30 September 2024.
Sebagai informasi, produk skincare etiket biru dirancang khusus oleh dokter dan apotek untuk kebutuhan pasien yang spesifik. Namun, di tangan pihak yang tidak bertanggung jawab, produk ini direplikasi dan diedarkan secara bebas tanpa memperhatikan standar kesehatan dan keamanan. Hal ini berpotensi menyebabkan risiko penyalahgunaan dan menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan konsumen.
Investigasi BPOM Masih Berjalan
Menurut Taruna Ikrar, BPOM masih melakukan investigasi mendalam terkait tudingan yang mencuat tentang distribusi ilegal produk skincare etiket biru.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Mohamad Kashuri, menambahkan bahwa pihak pelapor sudah diajak berdialog. Saat ini, pemilik pabrik skincare di Bandung yang menjadi terlapor sedang dalam proses pemeriksaan.
“Proses sedang berjalan, dan kami akan segera sampaikan hasilnya,” ujar Kashuri.
Ramai Dibahas di Media Sosial
Kasus skincare etiket biru ini sempat ramai diperbincangkan di platform media sosial X. Publik mempertanyakan pengawasan BPOM terhadap produk-produk tersebut. Salah seorang warganet pengguna X bahkan mempertanyakan, “Kok bisa lolos BPOM kak,” saat membahas kasus skincare etiket biru di platform tersebut.
Desakan kepada BPOM untuk segera menyelesaikan penyelidikan semakin menguat. Produk skincare etiket biru dianggap berbahaya karena diduga mengandung bahan yang tidak disetujui oleh BPOM, namun tetap beredar di pasaran, terutama melalui platform e-commerce.
BPOM: Hasilnya Diharapkan Keluar Dalam Waktu Dekat
Kasus ini juga mengundang perhatian setelah dr. Richard Lee, seorang dokter kecantikan dan pemengaruh, mengungkap dalam podcastnya bahwa pengusaha tersebut dengan bebas menjual produk-produk ini. Dalam podcast tersebut, Richard Lee menyebutkan bahwa sang pengusaha bahkan menggunakan influencer besar untuk mempromosikan produk ilegal ini.
Publik kini berharap BPOM dapat segera mengungkap hasil penyelidikan dan menindak pelaku. Taruna Ikrar memastikan, BPOM akan mengambil tindakan tegas dan transparan.
“Hasilnya diharapkan keluar dalam waktu dekat,” ujar Taruna.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.