Langkah Besar Indonesia dalam – Dalam upaya memperkuat solidaritas global dalam menangani wabah Mpox, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan bahwa Indonesia akan mendonasikan vaksin Mpox kepada negara-negara Afrika yang terdampak wabah cacar monyet ini. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mendukung negara-negara yang berjuang melawan penyakit menular yang semakin mengkhawatirkan ini.
Selain vaksin Mpox, Indonesia juga akan menyumbangkan alat PCR (Polymerase Chain Reaction) yang sangat penting untuk mendeteksi virus penyebab cacar monyet. Alat PCR ini akan memperkuat kapasitas diagnosis di negara-negara terdampak, memungkinkan mereka untuk mendeteksi dan mengidentifikasi infeksi dengan lebih cepat dan akurat.
Kedua bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengendalikan penyebaran Mpox di Afrika, serta mendukung upaya-upaya lokal dalam memerangi wabah yang mempengaruhi kesehatan masyarakat di kawasan tersebut. Ini merupakan langkah nyata dari Indonesia untuk berkontribusi dalam kesehatan global dan meningkatkan kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan kesehatan.
Donasi Vaksin dan Alat PCR: Indonesia Berperan Aktif dalam Penanggulangan Mpox di Afrika
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa alat PCR yang akan didonasikan ke negara-negara Afrika adalah produk buatan Indonesia, hasil karya para ahli lokal. “Kita sudah mampu, peneliti-peneliti kita mampu membuat alat deteksi patogen atau penyakit yang bagus dan itu nanti akan kita donasikan ke Afrika,” kata Budi, seperti yang dikutip dari Antara.
Alat PCR ini, yang merupakan inovasi dari Indonesia, akan memainkan peran penting dalam deteksi dan pemantauan Mpox di negara-negara terdampak. Dukungan ini mencerminkan kemajuan teknologi kesehatan yang telah dicapai oleh Indonesia dan kontribusinya dalam memerangi wabah global.
Selain itu, Indonesia juga berencana untuk mengirimkan 5.000 dosis vaksin Mpox ke Afrika. Jumlah ini merupakan bagian dari total 10.000 dosis vaksin yang direncanakan untuk dibeli dari Jepang. “Vaksinnya kita rencana beli dari Jepang, sebagian kita pakai untuk Indonesia, sebagian kita donasikan ke Afrika,” jelas Menkes Budi. Namun, waktu pelaksanaan pembelian vaksin tersebut belum diketahui secara pasti.
Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya internasional untuk mengendalikan Mpox, serta memperkuat kerjasama global dalam menangani masalah kesehatan yang mendesak.
Wabah Mpox di Afrika: Status Darurat Kesehatan Global dan Langkah-Langkah Pencegahan
Pada 14 Agustus 2024, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan bahwa Mpox telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Pengumuman ini dibuat setelah mempertimbangkan potensi penyebaran penyakit tersebut ke negara-negara di Afrika dan kemungkinan juga ke luar benua Afrika.
Komite Darurat WHO mengeluarkan status ini sebagai respons terhadap kekhawatiran tentang penyebaran Mpox yang cepat, terutama di wilayah Kongo timur dan negara-negara tetangga. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan pentingnya koordinasi internasional untuk menanggulangi wabah ini. “Munculnya klade baru Mpox, penyebarannya yang cepat di Kongo timur, dan pelaporan kasus di beberapa negara tetangga sangat mengkhawatirkan. Jelas bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk menghentikan wabah ini dan menyelamatkan nyawa,” ujar Tedros.
Penetapan status PHEIC ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk tindakan kolektif dalam upaya mengendalikan penyebaran Mpox. Koordinasi internasional yang efektif dan dukungan global sangat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan yang signifikan ini dan mencegah dampak lebih lanjut.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.